- Angina pectoris bersifat sementara yang lamanya dari mulai beberapa detik sampai hitungan menit. Tidak sampai terjadi sepanjang hari seperti pada serangan jantung; tapi adanya angina merupakan tanda akan datangnya serangan jantung.
- Makin lama episode angina, berarti makin serius kondisi dari sumbatan pada arteri coronaria.
- Angina pectoris yang tidak diacuhkan akan benar dapat menjadi sebuah serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian.
- Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
- Kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri dada: GERD, infeksi saluran pernafasan atas, asma, nyeri otot dan ligamen.
Faktor Resiko Angina Pectoris
Penyebab Angina Pectoris
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
- Merokok dan asap rokok orang lain
- Kencing manis
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol tinggi
- Obesitas
- Penggunaan stimulant dan narkoba
- Konsumsi caffeine dalam jumlah tinggi
- Minuman beralkohol
- Malas beraktivitas fisik
- Faktor usia
- Riwayat genetik dalam keluarga.
Penyebab Angina Pectoris
- Penyakit pada arteri coronaria, di mana arteri bisa tersumbat, menyempit, atau malah rusak (misalnya arteriosclerosis); sehingga jantung kurang mendapatkan suplai darah.
- Coronary artery spasm, yang dapat menyebabkan unstable angina. Merupakan kejadian kakunya otot pembuluh darah arteri koronaria. Bisa terjadi dengan atau tanpa adanya penyakit lain pada arteri koronaria.
- Sebab lain; seperti sumbatan pada arteri koronaria karena bekuan darah, infeksi dan inflamasi pada pembuluh darah tersebut, trauma (misal pada sebuah kecelakaan), gangguan mircrovascular).
Gejala Angina Pectoris
- Rasa tidak nyaman seperti nyeri, tekanan, perasan, rasa penuh pada dada bagian tengah.
- Rasa terbakar dan himpitan di bagian dada.
- Keluhan tersebut dapat menjalar ke bahu, leher, rahang, lengan, dan punggung atas.
- Dapat disertai dengan keluhan lain seperti nafas pendek, nyeri kepalaringan, pingsan, gelisah, gugup, keringat dingin, pucat, mual dan muntah.
- Bila baru pertama kali mengalami kumpulan gejala-gejala seperti di atas. Apa lagi kalau Anda mengetahui memiliki faktor-faktor resikonya.
- Bila sudah terdiagnosis pernah mengalami angina, kemudian terjadi serangan ulang sementara dengan saran yang diberikan dokter keluhan angina tidak kunjung berkurang.
- Bila gejala angina pectoris, terasa berbeda dan tidak seperti biasanya. Terutama bila nyeri dirasakan saat sedang beristirahat.
- EKG, yang dapat diteruskan dengan treadmill dan echocardiogram.
- Rontgen Thorax
- Pemeriksaan darah untuk melihat faktor resiko dan penyakit penyerta.
- Angiogram arteri coronaria.
Penanganan Angina Pectoris
Dilakukan Sendiri- Hentikan semua aktivitas yang dicurigai memicu timbulnya angina, dan beri tahu orang di sekitar Anda. Ini diperlukan bila sekiranya terjadi serangan jantung.
- Berbaring atau mengkondisikan tubuh yang nyaman dengan kepala lebih tinggi dari tubuh.
- Kunyah obat aspirin, tapi cukup satu tablet saja.
- Bila merupakan kejadian ulangan, segera konsumsi nitroglycerin di bawah lidah dan tunggu 5 menit. Bila belum hilang, dapat konsumsi lagi dan tunggu kembali 5 menit. Bila masih belum hilang juga, tablet ketiga dapat dikonsumsi, tapi harus segera ke rumah sakit.
Dilakukan Dokter
Pencegahan Angina Pectoris
Mencegah terjadinya angina pectoris adalah berarti mencegah terjadinya serangan jantung yang akhirnya merupakan pencegahan dari kejadian mati mendadak. Caranya adalah dengan merubah pola dan gaya hidup sbb.:
- Bila berada di RS, dokter hampir pasti memasang satu jalur infus untuk pemberian obat-obatan. Kemudian memasangkan selang oksigen ke hidung atau muka pasien.
- Memberikan aspirin kunyah, kecuali pasien sudah mengkonsumsinya.
- Memberikan nitroglycerin bila pasien belum mengkonsumsinya. Dan bila benar angina, maka akan dilakukan observasi.
- Memberikan obat-obatan lain untuk mengatasi gejala dan penyakit penyertanya seperti obat beta blockers, calcium channel blockers, statins,
- Pasien mungkin diizinkan pulang atau menginap di RS untuk observasi atau untuk prosedur angiogram.
- Tapi bila dicurigai bukan angina, melainkan awal dari serangan jantung, dokter akan memberikan obat fibrinolytic, pasien harus dirawat inap bahkan mungkin diobservasi di CICU.
- Untuk mengatasi penyebab dari angina, dokter akan melakukan prosedur-prosedur seperti pada kasus-kasus arteriosklerosis dan atherosclerosis, yang dimulai dari ballooning, pemasangan stent, sampai dengan operasi coronary artery bypass.
Pencegahan Angina Pectoris
Mencegah terjadinya angina pectoris adalah berarti mencegah terjadinya serangan jantung yang akhirnya merupakan pencegahan dari kejadian mati mendadak. Caranya adalah dengan merubah pola dan gaya hidup sbb.:
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
- Hindari minuman beralkohol.
- Mengontrol tekanan darah agar tidak tinggi.
- Menurunkan kadar lemak dalam darah.
- Menjaga kadar gula darah jangan sampai tinggi.
- Menjaga berat badan ideal, dengan BMI < 25
- Diet sehat dan teratur. Hindari makan sampai perut terlalu kenyang.
- Batasi konsumsi caffeine.
- Aktif secara fisik dan melakukan olahraga secara rutin.
- Kurangi stress baik fisik mau pun psikis.
- Hindari obat-obatan stimulant seperti amphetamine, ecstasy, dan narkoba.
- Bila sudah terdiagnosis pernah mengalami angina, sediakan selalu tablet aspirin kunyah dan tablet nitroglycerin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar